Youzitsu Volume 11 SS Bahasa Indonesia Sakayanagi Arisu-Waktu Perwujudan


Youzitsu Volume 11 SS Bahasa Indonesia Sakayanagi Arisu-Waktu Perwujudan



Translate : Tellindo

“Waktu Perwujudan”




Diruangan serbaguna. Aku dan Ayanokouji-kun menghabiskan waktu luang berdua disini. Para guru mulai berbicara satu sama lain mengenai pemeriksaan terakhir.

Perasaan menggebu didadaku terasa menyenangkan bagiku. Setiap kali aku melihat Ayanokouji-kun didepanku, seluruh tubuhku terasa hangat seolah-olah tidak ingin berpaling.

Haha, seperti gadis yang sedang jatuh cinta, benarkan?

Aku mengamati diriku seperti seorang peneliti, sembari menikmati diriku jauh didalam lubuk hatiku.

Kunimakti momen ini dimulai dengan obrolan sebelum pertandingan dimulai. Lagipula waktuku bersama dengan dia sangat terbatas.

“Akhirnya...akhirnya hari ini tiba. Aku benar-benar tidak bisa tidur kemarin hingga hampir ketiduran hari ini.”

Aku mulai berbicara dengan sungguh diriku di pagi hari. Aku sedikit gagap sejak saat aku sadar bersuara dengannya berdua. Dia terlihat sedikit bermasalah namun tetap membalas.

“Aku tidak ingin membuatmu menunggu. Bertemu denganmu adalah murni sebuah kebetulan.”

Itu adalah hal yang mudah memikirkan mengapa dia meragukan apakah itu sebuah kebetulan.

“Kamu berkata bahwa jika kamu tidak masuk sekolah ini, kita tidak akan pernah bertemu?”

Dunia itu sangatlah luas. Itu betul, fakta bahwa kita bertemu sekali lagi mungkin juga murni sebuah kebetulan.

“Tentu saja, fakta bahwa kita bertemu disekolah ini adalah suatu kebetulan. Namun, aku yakin akan bertemu denganmu lagi suatu hari nanti. Itu pasti terjadi, begitulah takdir.”

Ya, murni bukanlah suatu kebetulan, hal yang tak bisa dihindari.

“Takdir? Itu merupakan sesuatu yang samar untuk dikatakan.”

Betul, tidak ada alasan logis tentang itu, hanyalah firasat saja. Tapi...disini kita berbicara satu sama lain, bukan? Ayanokouji-kun.

Jika ini bukan takdir, apa lagi yang ingin kamu katakan?

“Itu karena aku adalah seorang perempuan.”

Tapi mungkin tidak perlu mengatakan lebih dari itu.

"Jika kamu tidak mendaftar di sekolah ini, itu hanya penundaan selama 3 tahun. Aku memiliki keyakinan bahwa aku dapat menyembunyikan antisipasiku jauh di dalam hati tanpa terburu-buru.
Tapi, aku tidak bisa menahannya lagi. Mau tak mau, aku merasa hari-hari menjadi lebih lama saat mengetahui kamu ada di sisiku. Aku ingin bertarung, menekan perasaan itu sudah cukup sulit. Itulah impianku."
.
seseorang yang dicintai. Aku berpikir dia sebagai teman masa kecil, meskipun terasa egois. Itulah mengapa aku tidak dapat menahan kata-kata yang meluap oleh hasrat ini.

Aku berbicara tanpa henti dengan dia, seakan -akan aku merindukan dia, satu topik dengan topik lainnya. Pandangan tenang yang dia berikan dan kedua pupil(mata) itu yang membuatku semakin senang.

“Apakah kamu tidak takut terbangun dari mimpi itu?”

Tidak ada lebih baik selain mimpi. Saat kamu terbangun dari mimpi dan kembali ke dunia nyata, kebahagiaan itu akan memudar seiring waktu.

Lawan Ayanokouji-kun dan kekalahan, kemudian putus asa. Atau, menang dengan mudah sehingga tidak ada kekecewaan sedikitpun.Tidak bisa aku pungkiri kemungkinan bahwa hal tersebut bisa terjadi.

Tapi itu tidak apa-apa.

“Karena mimpi adalah apa yang kamu ingin capai saat kamu terbangun.”

Aku melihat pandangan dia yang sulit dipahami.

“Tolong temui aku dengan apa yang kamu punya.”

Tentu saja dia, meskipun terlihat samar, setuju lewat anggukan. Dan disaat yang sama, aku mulai menebak apa yang dia pikirkan. Hal yang membuatku tidak tidak menikmati diri sendiri sepenuhnya. Adalah identitas dia sebenarnya.

“Sebuah kebohongan untuk dikatakan bahwa aku tidak punya perasaan yang bertentangan dengan hal ini. Tidaklah cukup ujian ini sebagai tolak ukur untuk membuktikan kemampuan kita. Para pemimpin kita tak dapat berbuat banyak bagaimana kita bisa mempengaruhi hasilnya, betulkan?”

Poin utama dari ujian uni adalah bagaimana menentukan perbedaan setiap kelas dalam menentukan siapa yang menang dan kalah. Campur tangan para pemimpin dan peraturan diacara tidak berarti apa-apa selain hanya pelengkap. Tentu saja akan ada kelas yang memaksakan kehendak mereka, tapi itu cerita dilain waktu.

“Seperti yang sudah dikatakan, jika pengaruh para pemimpin terlalu besar maka masalah lain akan datang. Aku pikir kamu harus situasimu juga Ayanokouji-kun. Kamu tidak ingin teman-teman sekelasmu mengetahui kemampuanmu yang sebenarnya, bukan?”

Ujian khusus mempunyai arti bahwa ini adalah pertarungan kecil antara aku dan Ayanokuji-kun. Itu hanya lanjutan permainan, bermain secara rahasia, yang tidak diketahui para guru dan siswa lainnya.

Itulah mengapa hal itu dapat dimengerti bila Ayanokouji-kun terlihat curiga. Tidak peduli bagaimana terbatasnya pertarungan kita, tidak apa-apa jika selama itu adil untuk hari ini. Memastikan sesuatu yang lebih atau kurang terasa merepotkan yang sebaiknya tidak perlu dikatakan.

Para guru datang. Ujian khusus akan segera dimulai.

“Ba-baiklah! Ujian segera dimulai! Kembali ketempat duduk kalian masing-masing!”

Setekah mendengar apa yang dikatakan Hoshinomiya-sensei, aku dan Ayanokouji kembali ketempat duduk kami.

Aku tidak dapat melihat lagi wajahnya, namun tak perlu berkecil hati mengenai itu.

Karena selama kita ada di ruangan yang sama, aku dapat bertukar pendapat dengan dia kapanpun, selama mungkin aku mau.

“Semoga sukses, Ayanokouji-kun.”

Aku mengirim salam kepadanya dengan suara yang lirih sehingga tidak ada siapapun yang mendengar.

Aku meredakan detak jantungku.

Dan sekarang, mimpiku akan menjadi kenyataan.

Post a Comment

0 Comments