Classroom of the Elite Chapter 5 Part 1


Classroom of the Elite
Chapter 5 Part 1

Translated by Tellindo

Makan siang hari Jumat di mana ujian adalah besok.Aku, Horikita Suzune ingat kemarin malam.Satu surat yang kupikir saat akan segera tidur.Aku ingat jantungku melonjak, memandangi nama pengirimnya.Surat dari saudaraku.Hanya ada satu baris yang tertulis di sana.

"Tidak ada yang perlu diingat"

Hanya pesan yang mengajukan pertanyaan.Aku berulang kali membaca pesan dan berpikir.Apa yang bisa kulakukan.Tapi ini adalah peluang untuk memenangkan seribu peluang.

Jika kamu melewatkan kesempatan ini ... ... Lain kali kamu dapat mendengarkan suara saudaramu akan menjadi upacara kelulusan.

"Bisakah kamu memberitahuku?"

Jangan pernah, jadi tulis pesan.Meskipun aku baru saja mengirimnya, ujung jari terasa berat dan tidak bisa ditekan dengan mudah.

"Fuu ... ...."

Tarik napas dan kirim. Aku hanya perlu menunggu saudaraku untuk menghubungiku.Akankah ini benar-benar dijawab? Itu menjadi kecemasan seperti itu.

Jawaban dari kakak laki-lakiku dijawab dalam bentuk panggilan telepon.Sebaliknya, aku merasa lega.Ini bagus di telepon. Karena aku tidak bisa mengetahui kenapa tanganku gemetaran.

"... ... Ini aku, Suzone."

"Kamu bilang ingin bicara"

"Ya ... ..."

"Apa yang ingin kamu bicarakan?"

"... .... Eh, kenapa kamu memberiku pesan seperti itu ...?"

"Apakah ini penting sekarang, apakah itu sesuatu yang ingin kamu bicarakan di telepon?"

"Tidak, tidak."

Aku merasa seperti akan menutup telepon, aku buru-buru menyangkal dan aku akan berhenti.

"Jika kakakku baik-baik saja ... tidakkah kamu melihatku secara langsung?"

"Apakah ini langsung?"

"Ya,"

"Ketika kamu memasuki sekolah ini dan tidak menerima proposal untuk berhenti sekolah, kamu dan aku berakhir dengan kamu, apakah kamu mengerti itu?"

Realitas yang parah. Aku hanya bisa percaya bahwa itu adalah kemauan.Bagi banyak orang, jarak antara aku dan kakakku jauh.Sebenarnya aku sangat ingin berbicara dengan kakakku.

Sejauh ini, mulai sekarang.Tapi ... kakak laki-lakiku tidak memintaku untuk hal seperti itu.

"Langsung, aku ingin bertanya padamu"

Kakak laki-laki yang diam. Aku akan terus berbicara perlahan.

"Pada akhirnya ... ... aku tidak akan pernah berhenti melibatkan kakakku"

Itulah satu-satunya persembahan yang bisa kutawarkan kepada diriku sendiri.
"Yah, tidak apa-apa."

─ ─ ─ Negosiasi tadi malam.

Dan aku menuju ke saudaraku sekarang.Untuk menghindari kontak mata, pertemuan kami adalah gedung khusus yang tak seorang pun akan datang.Ketika aku sampai di tujuan, kakakku sudah ada di sana.





Post a Comment

0 Comments